Film (pengucapan bahasa
Indonesia: [Filêm]) adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie (semula
pelesetan untuk 'gambar bergerak'). Film, secara kolektif, sering disebut
'sinema'. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan
juga bisnis. Film dihasilkan dengan
rekaman dari orang dan benda
(termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi.
(termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi.
Tapi taukah anda bahwa film
memiliki efek baik dan buruk bagi seseorang yang melihatnya? Tak jarang karena
pengaruh film, seseorang berusaha menirukan adegan yang mereka lihat dalam film dan dipraktikkan ke dalam
kehidupan nyata. Ini terjadi karena nalar seseorang terkadang belum cukup mampu
untuk berpikir bahwa adegan yang ada di dalam film adalah sebuah rekayasa dan
bukanlah sebuah kisa nyata yang layak untuk ditiru.
Berikut ini merupakan fakta
bahwa film berpengaruh besar terhadap otak seseorang (menurut penelitian dapat
mengontrol otak seseorang):
Pertama: Anda Tak Dapat
Memisahkan Antara Fakta & Fiksi. Semenarik apapun dan sebagus apapun film
yang berdasarkan pada kisah nyata, Anda tetap saja tidak akan bisa memisahkan
secara langsung mana kejadian yang benar terjadi dan yang hanya rekaan belaka.
Karena itu, jangan heran jika kisah fiktif terkadang bisa mempengaruhi
kehidupan Anda lebih dari yang Anda bayangkan.
Kedua: Cerita Dibuat untuk
Mengontrol Pikiran Anda. Pada dasarnya, kisah-kisah heroik maupun kisah lainnya
memang sengaja diciptakan untuk membentuk otak Anda dengan cara tertentu. Dulu,
cerita digunakan untuk menyemangati generasi muda agar tetap berjuang dengan
gagah berani dalam membela bangsa mereka. Beberapa di antaranya memang nyata,
tapi ada juga yang rekaan. Cerita dinilai mampu mempengaruhi jauh lebih besar
ketimbang ceramah-ceramah panjang dan membosankan dari orangtua ataupun
pemimpin mereka. Cerita juga mampu mengobarkan semangat dan rasa persatuan yang
tentunya jauh lebih efektif dibanding orasi berjam-jam.
Ketiga: Setiap Penulis
Pasti Punya Agenda. Tahukah Anda apa persamaan antara Batman, Spiderman,
Superman, Harry Potter, Luke Skywalker, dan Frodo? Mereka semua adalah yatim
piatu.
Apa Anda berpikir bahwa itu
semua adalah kebetulan? Bahwa pengarang memilih latar belakang itu dengan
melemparkan koin? Atau Anda berpikir bahwa ada sebuah tombol emosional yang
sedang dicoba untuk ditekan, dan sang pengarang sedang mencoba untuk memicu
suatu hal dalam otak bahkan tanpa Anda sadari?
Kita tentu harus masuk ke
kepala penulis untuk tahu agenda apa yang ada di dalam pikirannya. Namun jika
Anda cermati, sebagian besar agenda dari film tidak lain adalah mengenai
seorang tokoh yang mencoba mendobrak kebiasaan yang ada, prasangka, takhayul,
baik secara sengaja ataupun tidak.
Keempat: Dibesarkan dan
Dididik dalam Budaya Pop. Film adalah sarana yang sangat efektif untuk
membentuk kepribadian, karena secara tidak sadar Anda berpikir bahwa sebagian
besar cerita bukanlah fiksi. Padahal, tidak terhitung ‘kebohongan’ yang telah
dilakukan film yang berpengaruh dalam kehidupan kita.
0 komentar:
Posting Komentar